Powered By Blogger

Selasa, 30 November 2010

Pematang SianTaR KoTa Idaman

  Kota Pematangsiantar adalah salah satu kota di Provinsi Sumatera Utara, dan kota terbesar kedua di provinsi tersebut setelah Medan. Karena letak Pematangsiantar yang strategis, ia dilintasi oleh Jalan Raya Lintas Sumatera. Kota ini memiliki luas wilayah 79,97 km2 dan berpenduduk sebanyak 240.787 jiwa (2000).
Kota Pematangsiantar yang hanya berjarak 128 km dari Medan dan 52 km dari Parapat sering menjadi kota perlintasan bagi wisatawan yang hendak ke Danau Toba. Sebagai kota penunjang pariwisata di daerah sekitarnya, kota ini memiliki 8 hotel berbintang, 10 hotel melati dan 268 restoran. Di kota ini masih banyak terdapat sepeda motor BSA model lama sebagai becak bermesin yang menimbulkan bunyi yang keras.
Walau berstatus kota, namun saat ini Pematangsiantar masih menjadi ibukota Kabupaten Simalungun. Ibukota Kabupaten Simalungun direncanakan akan dipindahkan secara resmi ke Pematangraya pada tahun 2007, namun sampai saat ini terus mengalami penundaan walaupun infrastruktur sudah disiapkan.
Wakil Presiden Republik Indonesia yang ke-3 Adam Malik, lahir di kota ini pada 22 Juli 1917. Kota ini pernah menerima Piala Adipura pada tahun 1993 atas kebersihan dan kelestarian lingkungan kotanya. Sementara itu, karena ketertiban pengaturan lalu lintasnya, kota ini pun meraih penghargaan Piala Wahana Tata Nugraha pada tahun 1996.


Sektor industri yang menjadi tulang punggung perekonomian kota yang terletak di tengah-tengah Kabupaten Simalungun ini adalah industri besar dan sedang. Dari total kegiatan ekonomi di tahun 2000 yang mencapai Rp 1,69 trilyun, pangsa pasar industri mencapai 38,18 persen atau Rp 646 milyar. Sektor perdagangan, hotel dan restoran menyusul di urutan kedua, dengan sumbangan 22,77 persen atau Rp 385 milyar.

Pendidikan

Di kota Pematangsiantar terdapat Sekolah Tinggi Theologia HKBP, yang kampusnya terletak di Jl. Sangnawaluh No. 6. Juga terdapat Universitas Simalungun atau disingkat USI. Selain itu kota ini juga tempat dimana Akademi seperti AMIK Tunas Bangsa.
Terdapat juga sekolah-sekolah swasta besar seperti Methodist, Sultan Agung, Kalam Kudus, Taman Asuhan, Taman Siswa,YPK,SMK Parbina Nusantara,SMA Budi Mulia,,SMA Bintang Timur dan SMA Seminari.


Sekolah-sekolah swasta tersebut telah menghasilkan murid-murid berprestasi yang bertanding di ajang-ajang olahraga nasional.

  Secara total, Pematang Siantar memiliki beberapa Sekolah Dasar,  Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah Menengah Umum, dan  Universitas/Akademi.
Di kota ini juga terdapat Museum Simalungun yang berisi koleksi peninggalan sejarah dan budaya Simalungun. Museum ini dikelola oleh Yayasan Museum Simalungun, dan berlokasi di Jalan Jendral Sudirman, diantara kantor Polres Siantar dan GKPS Sudirman.

Kesehatan

Terdapat beberapa buah Rumah Sakit dari berbagai kategori di Pematang Siantar dengan kapasitas 597 tempat tidur.  Salah satu yang terbesar adalah Rumah Sakit Umum Daerah dr. Djasamen Saragih, dengan kapasitas ka[asitas yang lebih tempat tidur, yang dilayani oleh  dokter umum, dokter gigi, dan  dokter spesialis.
 
   Rumah sakit di atas dibantu oleh  Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), dan  Puskesmas pembantu. Selain itu terdapat  Balai Pengobatan Umum (BPU) dan  Pos Pelayanan Terpadu (Pos Yandu).



Transportasi

Pematang Siantar dapat diakses melalui 2 sarana transport darat, Bus dan Kereta Api. Secara umum, transportasi dalam kota dilayani oleh sarana Angkutan Kota dan Becak Motor atau Becak Sepeda. Terminal Bus terbesar di Pematang Siantar terdapat di Terminal Parluasan, yang merupakan titik transit bagi hampir seluruh Angkutan dalam dan luar Kota.




Hasil Industri


    Kota Pematang Siantar bukan hanya diingat karena keunikan becaknya. Di kota ini pada tanggal 22 Juli 1917 lahir wakil presiden ketiga di republik ini yang memiliki reputasi internasional, Adam Malik (almarhum). Dalam bidang pemerintahan, kota yang berumur 130 tahun pada tanggal 24 April 2001, pernah menerima Piala Adipura pada tahun 1993 atas kebersihan dan kelestarian lingkungan kotanya. Sementara itu, karena ketertiban pengaturan lalu lintasnya, kota ini pun meraih penghargaan Piala Wahana Tata Nugraha pada tahun 1996. Kota Pematangsiantar yang terletak pada garis 3º01’09” -2º54’40” lintang utara dan 99º6’23” – 99º1’10” Bujur Timur, berada di tengah-tengah wilayah Kabupaten Simalungun dengan luas 79,97 km2 dan terletak 400 meter di atas permukaan laut. Pada waktu siang atau malam hari kehidupan di kota ini sepertinya tak pernah surut dilihat dari aktivitas masyarakatnya. Dengan udaranya yang sejuk dan airnya yang bening dimana-mana, kehidupan di kota ini aman dan kondusif menghidupkan perekonomian masyarakatnya.

   Hasil industri andalan Kota Pematang Siantar adalah rokok putih filter dan nonfilter serta tepung tapioka. Pada tahun 2000, dengan tenaga kerja sebanyak 2.700 orang, NV Sumatra Tobacco Trading Company (STTC), produsen rokok yang berdiri sejak 1952, menghasilkan 11,06 milyar batang rokok putih filter dan 75 juta batang rokok putih nonfilter. Dari seluruh hasil produksi rokok filter tersebut, 88,14 persen dijual ke luar negeri terutama ke Malaysia, negara-negara Timur Tengah dan Asia Timur, dengan nilai ekspor mencapai Rp 345 juta. Sisanya sebesar 11,86 persen rokok putih filter dan seluruh hasil produksi rokok putih nonfilter dijual di da-lam negeri dengan nilai penjualan mencapai Rp 83 milyar. Sementara itu, Taiwan menjadi negara tujuan penjualan tepung tapioka yang diproduksi kota ini. Tahun lalu, volume ekspor tepung tapioka mencapai 3,8 ton dan tepung Modified Starch mencapai 2,7 ton. Keseluruhan nilai penjualan ekspor kedua jenis komoditas ini mencapai Rp 12,9 milyar.

3 komentar:

  1. Kangen sama siantar , , , ,

    BalasHapus
  2. KanGen Ma Kota Siantar...
    tempat qu menuntut Ilmu...
    I Love U Siantar City Forever
    Gbu

    BalasHapus
  3. miss you siantar. tlng dong galeri foto fotony dperbanyak lagi.

    BalasHapus